Rabu, 19 November 2008

Diskotik, DJ, Jins dan Cinta Maldini

Diskotik, DJ, Jins dan Cinta Maldini

Jangan heran jika anda pergi ke Kota Milan, Italia, kemudian mampir ke sebuah kafe atau diskotik melihat Paolo Maldini asyik memutar-putar piringan hitam. Beraksi sebagai disc jockey (DJ), ikut mengiringi musik yang berdentam-dentam.Jika itu terjadi, maka merupakan kesempatan luar biasa. Sebab, Maldini memang mulai amat jarang menjadi DJ di diskotik. Dia lebih sering melakukannya di sebuah stasiun radio di Milan. Itu pun juga semakin langka. Dia juga berkunjung ke tempat hiburan seperti itu lebih sering sekadar melepas lelah.Di saat senggang, Maldini memang suka ke kafe atau diskotik. Tapi jangan salah kira, dia bukan tipe lelaki hidung belang yang suka mengobral cinta. Ini sekadar hobi dan ritus melepas lelah. Selain itu, dia juga punya hobi memainkan cakram.Hobi seperti itu dia lakukan sejak muda. Bahkan, dia menemukan cintanya di lantai diskotik pula. Tepatnya pada 1987, ketika umurnya masih 19 tahun dan belum terlalu terkenal, Maldini pergi ke sebuah diskotik.

Darah mudanya berdesir ketika dia melihat seorang gadis semampai. Setelah berbasa-basi sebentar, akhirnya dia bisa berkenalan dengan gadis yang ternyata bernama Adriana Fossa itu. Gadis keturunan Venezuela yang juga model itu, belum lama berada di Milan yang memang terkenal Kota Mode. Dari suasana kaku, akhirnya mereka asyik mengobrol. Dan, sejak itu keduanya semakin akrab. Gaya hidup Maldini yang suka ke kafe dan diskotik itu ternyata membuahkan hasil paling berharga dalam hidupnya. Sebab, hubungannya dengan Adriana akhirnya berlanjut menjadi asmara. Bahkan, setahun kemudian dia akhirnya berhasil mencium Adriana untuk pertama kalinya.

Sejak sukses dalam asmara, Maldini juga semakin sukses sebagai pemain bola. Mereka kemudian hidup bersama, meski belum terikat pernikahan. Maldini mengajak Adriana tinggal di sebuah apartemen di Milan. Sebuah gaya hidup lain dari sepak bola Italia. Lima bulan setelah membawa Milan juara Liga Champions 1993-94, Maldini baru menikahi Adriana. Tepatnya pada Desember 1994.

Setelah menikah, Maldini memang makin jarang menjadi DJ. Dia lebih suka menghabiskan waktu dengan Adriana. Apalagi ketika anaknya lahir. Christian Maldini lahir pada 14 Juni 1996. Sedangkan Daniel Maldini lahir pada 12 Oktober 2001. Meski makin jarang menjadi DJ demi keluarga, bukan berarti Maldini tak punya hobi lain. Dia paling suka memasak di rumah. Itu menjadi salah satu kelebihan Maldini yang juga menjadi faktor kehangatan dalam keluarga. Saking suka memasak, naluri bisnisnya pun tak jauh-jauh dari dunia makanan. Bersama rekannya Christian Vieri, dia mendirikan rumah makan di Milan. Acara makan selalu menjadi saat menggairahkan bagi Maldini dan keluarganya. Bahkan, di meja perjamuan itu, dia punya kebiasaan yang menyegarkan bagi Adriana dan kedua anaknya. Maldini ternyata punya bakat melawak juga. Bakat itu biasanya dia keluarkan di meja makan. "Dia suka melucu, hingga kami sering dibuat tertawa. Tapi, tak ada masalah sepakbola yang dia bicarakan. Di meja makan, Maldini enggan menyinggung sepakbola," kata Adriana.

Gaya hidup khas Maldini lainnya adalah jins. Pria bertubuh atletis ini paling suka mengenakan jins. Bahkan, koleksinya cukup banyak, lebih dari 100 buah. Gaya seperti itu sangat disukai Adriana.

Ya itulah Maldini, potret loyalitas pesepakbola di era modern, bukan hanya pada klub, tetapi juga pada keluarga dan juga pada hobinya. Semoga kelak Christian Maldini mampu menjadi penerusnya di Milan kelak.

Source : http://bola.kompas.com/read/xml/2008/02/08/06330525/diskotik.dj.jins.dan.cinta.maldini

1 komentar:

M I M i Y's BLOG mengatakan...

pengelana ya nih....