Sabtu, 01 September 2007

Maaf.... maaf... maaf

Untuk setiap kesalahan yang tak terperbaiki
Untuk seluruh dosa yang tak terampuni
Supaya bersih hatiku ini
Kuucapkan mohon maaf lahir dan batin...

Semoga diriku bisa ketemu Ramadhan taun ini
SeMoga Ramadhan ini bisa kujalani
Dengan hati yang bersih dan suci
Seperti seorang bayi
Yang baru dilahirkan ke bumi

Rabu, 29 Agustus 2007

Jangan Takut Melangkah

Jangan Takut Melangkah

Kadang lelah tuk berdiri
Kadang lelah tuk melangkah...

Tapi, inilah hidup
Meski raga tak mau ikuti jiwa
Walau gerak tak seiring dengan harap
Tetaplah melangkah, kawan !!!

Kau coba berdiri... kau terjatuh
Kau coba berjalan...kau tersungkur
Dan kau lihat jalanan tak berujung menyambutmu
Kau harus terus maju

Karena takdir telah menantimu
Karena taman bunga yang indah telah menunggumu
Di ujung jalan yang kau anggap tak bertepi itu...

Pengembara Pencari Kebenaran

Pengembara Pencari Kebenaran
280807


Aq adalah kembara jalanan
Mengembara demi satu tujuan
Mengungkap sebuah kebenaran
Hingga aq kelelahan atau mati perlahan

Kadang jalan itu tak nyaman
Penuh duri dan bebatuan
Bahkan kadang di tepi jurang
Satual yang aku yakini, aku harus bertahan

Kadang jalan itu terlalu nyaman
Dihiasi indahnya kembang setaman
Daun yang berguguran dan bunga yang berjatuhan
Tapi aku tak boleh berhenti, aku harus terus berjalan

Meski kebenaran hanya impian
Meski kebenaran sebatas angan
Buatku... kebenaran adalah harapan
Yang harus aq wujudkan

Selasa, 28 Agustus 2007

Sebuah Puisi Tentang Malam

Surya tenggelam
Hari berganti malam
Terdengar suara alam
Lembut mendesah di malam yang kelam...
Seolah memberi salam

Hewan malam bernyanyi
Rayakan tenggelamnya matahari
Namun segera berhenti
Dan malam kembali sunyi

Sementara diriku
Hanya terdiam dan terpaku
Karena suara-suara itu
Menyentuh kalbuku
Meresap dalam sanubariku

Kurasakan pula desir angin lembah
Bertiup lirih menyentuh wajah
Ah..... ku hanya bisa mendesah
Karena semua ini terlalu indah
Dan hanya cukup satu kata tuk merangkumnya
"Subhanallah..."

Sebuah Penantian...

Di sebuah koridor yang panjang
Kunanti dirimu yang tak kunjung datang
Kususuri koridor ini dari pagi sampai petang
Hingga jam pun malas berdentang

Setelah lelah aku pun terdiam
Padahal hari sudah malam
Hanya berteman cahaya temaram
Dan suasana makin mencekam

Awalnya aku ngeri
Karena bulu kudukku berdiri
Tapi, aku akan terus menanti....
Menanti... dan menanti...
Hingga kau ada di sini
Karena kau telah berjanji...

(160607)